Sabtu, 25 Februari 2012

Balai Konservasi Gajah Seblat

Objek wisata Balai Konservasi Gajah Seblat adalah salah satu dari lima tempat latihan gajah di Indonesia, setelah Way Kambas di Propinsi Lampung, Lhoksemawe di Propinsi Aceh, Sebangau di Propinsi Riau, Sebokor di Propinsi Sumatera Selatan dan hanya terdapat di pulau Sumatera saja.
Salah satu bentuk program pelatihan adalah menjinakkan gajah-gajah liar dengan memberikan latihan ketangkasan.
Sebagian bentuk ketangkasan tersebut dapat dilihat sebagai atraksi wisata yang dapat memperkaya wawasan pengetahuan tentang satwa langka gajah yang dilindungi.
Lokasi pusat latihan gajah Seblat terletak di kabupaten Bengkulu Utara, sekitar 132Km dari kota Bengkulu dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat, dapat juga ditempuh melalui jalan Simpang Air muring ke desa Suka Maju atau Simpang desa Kota Bani da Suka Baru.Akses menuju kawasan PLG Seblat tidak terlalu sulit. Dari arah Kota Bengkulu, pengunjung dapat meluncur ke arah Air Muring, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun sarana transportasi umum (bus), dengan jarak tempuh sekitar 150 km.
Setelah sampai di Air Muring, terdapat 3 jalur yang dapat dipilih untuk sampai di kawasan PLG Seblat, yaitu:
·      Lewat PT. Agricinal dengan jarak tempuh sekitar 20 km, atau memakan waktu sekitar 1 jam.
·     Lewat Seblat (samping Kantor Kecamatan Putri Hijau) Blok C, Suka Baru, PLG Seblat, dengan jarak tempuh sekitar 15 km.
·      Lewat Air Muring, Suka Merindu, Suka Baru, PLG Seblat, dengan jarak tempuh sekitar 17 km.
Di sepanjang jalan dari arah Bengkulu menuju PLG Seblat, pengunjung dapat menjumpai fasilitas dan sarana akomodasi seperti rumah makan, rumah penginapan, Sarana Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), tempat ibadah (masjid dan gereja), kios-kios kerajinan tangan yang terbuat dari rotan, kios kerajinan batu akik, dan lain-lain.
Adapun di kawasan PLG Seblat sendiri, pengunjung akan menjumpai beberapa fasilitas, seperti kantor, wisma tamu, pusat informasi, shelter, MCK, menara pengintai, dan lain-lain.Wisata Indonesia Surga Dunia.

Senin, 20 Februari 2012

Padma raksasa (Rafflesia arnoldi)


Padma raksasa (Rafflesia arnoldi) merupakan tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis. Penamaan bunga raksasa ini tidak terlepas oleh sejarah penemuannya pertama kali pada tahun 1818 di hutan tropis Bengkulu (Sumatera) di suatu tempat dekat Sungai Manna, Lubuk Tapi, Kabupaten Bengkulu Selatan, sehingga Bengkulu dikenal di dunia sebagai The Land of Rafflesia atau Bumi Rafflesia.
Seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang menemukan bunga raksasa ini pertama kali. Dr. Joseph Arnold sendiri saat itu tengah mengikuti ekspedisi yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles. Jadi penamaan bunga Rafflesia arnoldii didasarkan dari gabungan nama Thomas Stamford Raffles sebagai pemimpin ekspedisi dan Dr. Joseph Arnold sebagai penemu bunga. Tumbuhan ini endemik di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan daerah konservasi utama spesies ini. Jenis ini, bersama-sama dengan anggota genus Rafflesia yang lainnya, terancam statusnya akibat penggundulan hutan yang dahsyat

Sabtu, 18 Februari 2012

Pulau Enggano


Pulau Enggano adalah kelompok kepulauan yang terletak di Samudera Indonesia. Enggano terdiri dari 6 buah pulau, dan Enggano merupakan pulau yang terbesar dengan ukuran sekitar 29Km x 18Km dan luas keseluruhan termasuk pulau-pulau kecil sekitarnya adalah 443Km bujur sangkar.
Kepulauan ini banyak menyimpan potensi alam yang luar biasa besarnya, seperti sumber alam berupa kawasan hutan wisata dan konservasi hutan buru gunung Nanu’ua seluas 10.000 Ha, dengan aneka jenis flora dan fauna langka dan target sasaran pemburuan adalah babi hutan, sapi liar dan kerbau liar.

Pantai panjang

Objek wisata pantai panjang Merupakan pantai yang membentang sepanjang 7 km dengan potensi pasir putih dan di sepanjang pantai ditumbuhi oleh pohon cemara laut. Pantai yang juga dikenal dengan nama pantai gading cempaka ini terletak kurang lebih 4 km dari pusat kota.
Berbagai aktivitas wisata atau rekreasi pantai yang dapat dilakukan antara lain seperti olah raga air dan pantai, panorama laut, sunset view, rekreasi keluarga dan out bound. Fasilitas umum antara lain : jogging track, hotel, restaurant, cafe, kios cinderamata, pub dan diskotik.


Benteng Marlborough

Benteng Marlborough

Benteng Marlborough (Inggris: Fort Marlborough) merupakan benteng Inggris di Kota Bengkulu. Benteng ini didirikan oleh East India Company (EIC) pada 1713-1719 di bawah pimpinan Gubernur Joseph Callet sebagai benteng Inggris. Yang mengatakan, benteng ini adalah benteng terkuat di bagian timur Inggris setelah benteng St George di Madras, India. Benteng ini dibangun di atas sebuah bukit buatan, menghadap kota Bengkulu dan punggung ke Samudera Hindia. Benteng ini pernah dibakar oleh orang-orang Bengkulu; penduduk sehingga terpaksa mengungsi ke Madras. Mereka kemudian kembali pada tahun 1724 setelah perjanjian diadakan. 1793, serangan lain diluncurkan. Dalam insiden ini seorang perwira Inggris, Robert Hamilton, tewas. Dan kemudian pada tahun 1807, Thomas Parr warga juga tewas. Keduanya diperingati dengan pendirian monumen di kota Bengkulu oleh pemerintah Inggris.

Marlborough masih berfungsi sebagai benteng untuk tahun 1825-1942 Hindia Belanda, Jepang, pada 1942-1945, dan perang kemerdekaan Indonesia. Sejak kekalahan Jepang sampai tahun 1948, benteng itu melebar Mabes Polri. Namun, pada tahun 1949-1950, benteng ini ditempati lagi oleh Belanda Marlborough. Setelah Belanda meninggalkan pada tahun 1950, benteng Marlborough menjadi markas Angkatan Darat. Sampai tahun 1977, benteng ini diserahkan kepada Departemen Pendidikan akan dipulihkan dan bangunan warisan.