Selasa, 06 Desember 2011

sejarah singkat Bengkulu

 Sejarah singkat Bengkulu
 Bengkulu wilayah yang pernah berdiri kerajaan-kerajaan seperti Kerajaan Sungai serut etnis, kerajaan-lebar, Pat Petulai kerajaan, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Sekiris kerajaan, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan kekeringan riang. Di bawah Kesultanan Banten, mereka menjadi vazal. Beberapa daerah Bengkulu, juga telah di bawah kekuasaan Kerajaan Inderapura sejak abad ke-17.

British East India Company (EIC) sejak 1685 untuk mendirikan perdagangan lada pusat Bencoolen / Coolen berasal dari bahasa Inggris "Potong Tanah" yang berarti patah tanah wilayah kesalahan adalah gempa wilayah paling aktif di dunia dan kemudian penyimpanan dalam apa yang sekarang Kota Bengkulu. Pada saat itu, ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralph Ord dan William Cowley untuk mencari pengganti pusat perdagangan lada setelah Pelabuhan Jakarta jatuh ke tangan VOC dan EIC dilarang berdagang di sana. Perjanjian dengan Kerajaan-lebar pada 12 Juli 1685 mengizinkan Inggris untuk mendirikan benteng dan berbagai gedung perdagangan. Benteng ini didirikan pada 1685 di tali muara Sungai York sekitar.
Sejak 1713, membangun benteng Marlborough (selesai 1719), yang sampai sekarang masih berdiri. Namun, perusahaan secara bertahap menyadari tempat itu tidak menguntungkan karena mereka tidak dapat menghasilkan jumlah yang cukup merica.
Sejak pelaksanaan Perjanjian London pada tahun 1824, Bengkulu diserahkan ke Belanda, dalam pertukaran untuk Malaka serta penegasan kepemilikan Tumasik / Singapura dan Pulau Belitung). Karena kesepakatan itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda.
Penemuan deposit emas di daerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad ke-19 membuatnya sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke-20. Saat ini, kegiatan penambangan komersial telah dihentikan sejak akhir deposito.
Pada tahun 1930-an, Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis pro-kemerdekaan, termasuk Sukarno. Pada waktu itu Soekarno berkenalan dengan Fatmawati yang kemudian menjadi istrinya. Setelah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu residensi di provinsi Sumatera Selatan. Baru dari tanggal 18 November 1968 ditingkatkan statusnya menjadi provinsi dari 26 (termuda sebelum Timor Timur).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar